31 Juli, 2009

* TIPS MEMBUAT ANAK RAJIN BELAJAR


Beberapa tips di bawah ini SANGAT MENENTUKAN dan EFEKTIF diterapkan supaya anak SUKA BELAJAR:

1. SUASANA YANG MENYENANGKAN adalah SYARAT MUTLAK yang diperlukan supaya anak suka belajar. Menurut hasil penelitian tentang cara kerja otak, bagian pengendali memori di dalam otak akan sangat mudah menerima dan merekam informasi yang masuk jika berada dalam suasana yang menyenangkan.

2. Membuat ANAK SENANG BELAJAR adalah JAUH LEBIH PENTING daripada menuntut anak mau belajar supaya menjadi juara atau mencapai prestasi tertentu. Anak yang punya prestasi tapi diperoleh dengan terpaksa tidak akan bertahan lama. Anak yang bisa merasakan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan akan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan sangat mempengaruhi kesuksesan belajarnya di masa yang akan datang.

3. Kenali tipe dominan CARA BELAJAR ANAK, apakah tipe AUDITORY (anak mudah menerima pelajaran dengan cara mendengarkan), VISUAL (melihat) ataukah KINESTHETIC

4. Belajar dengan JEDA WAKTU ISTIRAHAT setiap 20 menit akan JAUH LEBIH EFEKTIF

5. Anak pada dasarnya mempunyai naluri ingin mempelajari segala hal yang ada di sekitarnya. Anak akan menjadi SANGAT ANTUSIAS dan SEMANGAT untuk belajar jika isi/materi yang dipelajari anak SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK. Anak akan menjadi mudah bosan jika yang dipelajari terlalu mudah baginya, dan sebaliknya anak akan menjadi stress dan patah semangat jika yang dipelajari terlalu sulit.
(fisik). Meminta anak secara terus menerus belajar dengan cara yang tidak sesuai dengan tipe cara belajar anak nantinya akan membuat anak tidak mampu secara maksimal menyerap isi pelajaran, sehingga anak tidak berkembang dengan maksimal. daripada belajar langsung 1 jam tanpa istirahat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak mampu melakukan konsentrasi penuh paling lama 20 menit. Lebih dari itu anak akan mulai menurun daya konsentrasinya. Jeda waktu istirahat 1-2 menit akan mengembalikan daya konsentrasi anak kembali seperti semula.

* ORANG TUA HARUS MAMPU MEMBANGKITKAN MINAT BELAJAR ANAK

Rio (14) tetap belajar di lokasi shooting di temani ibunya, Erli.
Minggu, 12 Juli 2009 | 03:47 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Orang tua (ortu) harus mampu membangkitkan minat belajar anak, dengan cara mengenali apa yang dia sukai dan ajak melakukan hal tersebut, dipercaya mampu meningkatkan minat belajar seorang anak.

"Kuncinya adalah mengetahui apa yangg dapat membuat anak tertarik dan ingin belajar. Bagi anak usia delapan tahun ke bawah, belajar harus berangkat dari minat si anak itu sendiri," kata psikiater dr. Caroline MSc SpKj di Jayapura.

Ia berpendapat, sifat dasar anak adalah senang belajar hal itu bisa terlihat sejak usia dini di mana dimulai dari anak belajar berjalan, dia jatuh dan bangkit lagi atas kemauan sendiri.

Sayangnya, kata dia, ketika anak menginjak usia empat tahunan, banyak terjadi intervensi orang dewasa, dalam hal ini orang tua.

"Seorang anak belajar karena kewajiban dan dorongan dari orang tua, sehingga akhirnya dia menjadi tertekan," katanya.

Ia mengatakan, prinsip dasar belajar anak-anak haruslah menyenangkan. Karena dengan belajar menyenangkan akan menumbuhkan emosional yang positif.

Dalam proses belajar anak harus diposisikan sebagai subjek dan bukan objek. Sebaiknya anak belajar atas inisiatif diri sendiri.

"Bila dalam proses belajar, si anak menjadi objek, maka yang banyak melakukan intervensi pendidik. Hasilnya akan membuat anak menjadi malas belajar dan belajar menjadi tidak efektif," katanya.

Dia menyarankan, dalam proses belajar perlu dikembangkan metode pelajaran tematik yang aplikatif. Ada pembahasan-pembahasan atas sebuah masalah. Misalkan soal banjir, mungkin saja dari pembahasan itu muncul ide-ide yang luar biasa dan cemerlang dari anak.

Menurut dia, dasar untuk mendorong minat belajar anak, bisa dengan meningkatkan rasa percaya diri anak.

"Jangan memarahi anak jika mendapat nilai jelek, karena itu hanya membuatnya merasa gagal dan stres, tetapi tegurlah ia dengan penuh kasih dan berilah pengertian yang bisa memotifasi anak untuk lebih giat lagi dalam belajar," ujarnya.

Orang tua harus mengubah paradigma terhadap anaknya. Bahwa anak berbuat baik itu bukanlah hal yngg biasa, tapi merupakan suatu hal yg luar biasa.



Sumber : Antara