06 Agustus, 2009

* MELAKUKAN EVALUASI DENGAN PERMAINAN



Anak-anak sangat suka belajar tetapi mereka sangat tidak suka dites. Percayalah. Anak-anak juga sama seperti orang dewasa yang melihat tes penuh dengan tekanan.

1. Mengajar seorang anak sama dengan memberinya hadiah yang menyenangkan.
2. Melakukan tes terhadap anak sama dengan meminta pembayaran di muka.
3. Semakin sering orangtua mengetesnya semakin lamban dia belajar dan semakin sedikit yang dia pelajari dan semakin bosan dia belajar.
4. Semakin sedikit orangtua mengetesnya semakin cepat si kecil belajar dan semakin banyak yang ingin ia pelajari.
5. Pengetahuan adalah hadiah paling berharga yang bisa Anda berikan pada si kecil.

Berikan pengetahuan itu sebanyak mungkin seperti Bapak-Ibu memberinya makanan bergizi.

Mengapa tidak boleh melakukan tes terhadap kegiatan belajar ini Sebenarnya apa yang dimaksud dengan tes? Tes adalah suatu usaha untuk mencari tahu apa yang tidak diketahui anak kecil. Karena itu, jangan pernah tes si kecil dengan menyuruhnya membacakan kartu-kartu yang Anda perlihatkan. “Ini bacanya apa?” sembari misalnya menunjukkan 2 gabungan kata.

Dengan mengetes anak, menandakan Anda tidak percaya kalau si kecil bisa membaca.
Karena itu, dalam tahapan membaca tidak pernah disarankan untuk mengulang perkataan
Bapak-Ibu ketika memperlihatkan kartu-kartu.

Alih-alih mengetes, Bapak-Ibu bisa melakukan evaluasi terhadap anak yang bentuknya adalah sebuah permainan memecahkan masalah. Seperti contoh, ambillah dua kartu yang disukainya. Misalnya, Bapak-Ibu memilih kartu yang bertuliskan kata “apel” dan “pisang”. Tanyakan pada si kecil, “Yang mana pisang?” ini adalah kesempatan yang bagus untuk bayi jika ia diminta melihat atau menyentuh kartu itu. Jika si kecil melihat atau menyentuh pada kartu pisang, Anda pasti merasa senang. Jika si kecil melihat atau menunjuk pada kartu yang lain, katakan, “Ini apel dan ini pisang” sembaru menunjukkan kartu-kartu itu.

sumber: www.nutrisibalitacerdas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar